TERA เถระ
Tim Thailand dibentuk pada musim panas 2022 atas inisiatif Narumol (Kop) Thammapruksa, seniman teater yang memiliki ikatan kuat dengan Jepang, yang kemudian diikuti oleh seniman lainnya yang berbasis di Chiang Mai, Thailand Utara.
Para seniman dengan berani mendekonstruksi versi asli Tera yang dipentaskan di Tokyo dan menciptakan produksi mereka sendiri, TERA เถระ (TERA Tera).
Mereka memasukkan elemen-elemen baru yang berkaitan dengan pandangan tentang kehidupan dan kematian, seperti filosofi dan kitab suci Buddhisme Thailand dan Buddhisme Tibet, budaya tradisional, musik, dan mitos Thailand Utara, serta filosofi Barat, meditasi, tarian Butoh, dan literatur anak-anak. Pertunjukan ini diadakan di Wat Pha Lat, kuil yang terletak di Taman Nasional Doi Suthep di Chiang Mai. Di kawasan yang terletak di pegunungan ini, pertunjukan berlangsung selagi para penonton, yang dipimpin oleh para pemain, berjalan dari luar gerbang menuju bangunan utama.
Tempat dan Tanggal Pertunjukan
Tempat Pertunjukan: Wat Pha Lat, Chiang Mai
Tanggal Pertunjukan: 16 – 18 Oktober, 2020
Alur Cerita
Seorang pelukis bernama Shigeru Okamoto diminta oleh seorang biksu untuk membuat replika mandala besar. Dalam proses melukis, ia ditarik ke dalam dunia yang tergambar dalam mandala. Sementara itu, seorang pengurus rumah tangga tua bernama Kae Yamada, mengawasinya sambil merawat kucing belang tiga yang ia bawa pulang.
Berdasarkan The Cat Who Went to Heaven (1930), sebuah novel anak-anak karya Elizabeth Coatsworth, kisah-kisah dari berbagai karakter melintasi ruang dan waktu, mulai dari Jepang pada masa pasca Perang Dunia II, tempat Shigeru dan Kae tinggal, hingga ke Thailand, India, dan Tibet. Meskipun beberapa elemen dari TERA di Jepang tetap dipertahankan (seperti sesi tanya-jawab di mana musisi mengajukan 108 pertanyaan kepada penonton dan nyanyian Buddha oleh biksu di kuil), karya ini telah direvisi secara menyeluruh untuk mencerminkan kepercayaan dan pandangan tentang kehidupan dan kematian yang dianut oleh masyarakat Thailand.
Credits
Sutradara: Narumol Thammapruksa
Pemain: Sonoko Prow, Kram Thum
Pemusik: Great Lekakul, Torpong Samerjai
Tamu Kehormatan: Yang Dimuliakan Theerawit Jirawattano
Dramaturg: Dr. Somwang Kaewsufong, Kram Thum
Pengarah Seni: Narumol Thammapruksa
Desainer Grafis: Kram Thum
Manajer Panggung: Phaksaran Polharn, Thipaporn Suntornjamorn, Thanratanaram Cheepnurat
Operator Proyeksi: Narumol Thammaprugsa
Penata Rias: Thanratanaram Cheepnurat
Penata Suara: Wasanchai Im-Ot
Pencahayaan: A-Plus Light & Sound (Suthipong Saiwongpanya, Nat, Bright)
Kostum: Orathai Pikulkamolrat, Mrs. Pen
Perekaman Video: Mayim Studio (Supamok Silarak)
Teks Bahasa Jepang: Miho Sentoku
Ucapan terima kasih khusus kepada:
Phrakru Theerasutpot (Dr. Phramaha Sanga Chaiwongse) – Kepala Biara Wat Pha Lat
Phra Theerawit Jirawattano, Wat Pha Lat
Tim Monk Chat
Waraporn Wasunthararat, Direktur Perpustakaan Rajamangalaphisek, Chiang Mai
Tim sekuriti dari Perpustakaan Rajamangalaphisek, Chiang Mai
Sittipong Saiwongpanya, A-Plus Light & Sound
Sahadhammikchon Foundation dan Itthisak Leryotpornchai
Setuko Kono, CHAO Newspaper
Saiklang Jindasu, Fine Arts Department
Dr. Sombat Tapanya, Peace Culture Foundation
Nopphamas Sirichumpong
Khandha Arts’n Theatre Company
Orathai Pikulkamonrat, Rewadee Curtain
Uncle Ari Doksom
Konsultan:
Phra Khru Pipitsutatorn (Phramahaboonchuay Sirintharo) Universitas Mahachulalongkornrajavidyalaya, Chiang mai
Dr. Somwang Kaewsufong, Fakultas Humaniora, Universitas Chiang Mai
Hibah: The Japan Foundation Asia Center untuk Meningkatan Pertukaran Antar Masyarakat (Enhancing People-to-People Exchange)
Konsep: TERASIA
Ulasan dan Kritik
TERA เถระ|by Rina Tanaka(Bahasa Jepang)
“TERA เถระ” from Behind the Subtitles|by Miho Sentoku (Bahasa Inggris)
TERA เถระ – Penayangan Daring dan Sesi Bincang-Bincang Spesial
Pada akhir Oktober 2020, setelah pertunjukan “TERA เถระ” di Chiang Mai, seniman Thailand dan Jepang mengadakan pemutaran secara daring dengan teks bahasa Jepang dan mendiskusikan apa yang terjadi dalam proyek ini.
Tanggal: 30 Oktober 2020
Hibah: The Japan Foundation Asia Center untuk Meningkatan Pertukaran Antar Masyarakat (Enhancing People-to-People Exchange)