ROUNDTABLE1
Ko-Kreasi Transnasional dalam TERA/Asia dan Kemungkinan Setelahnya

Bagaimana para seniman dapat berkolaborasi melintasi batas saat ini?
Dalam konteks Asia yang sangat beragam, di mana berbagai orang dan budaya berinteraksi, teknik dan metodologi untuk kreasi bersama telah dikembangkan melalui pengalaman bersama. Namun, kita masih terus bertanya.

Dindon.W.S. dari Teater Kubur, Jakarta, yang telah melakukan ko-kreasi transnasional lintas generasi, dan merupakan salah satu seniman TERASIA, akan berpartisipasi dalam diskusi ini dari sudut pandang yang menjangkau perubahan waktu.

Ken Takiguchi, dramaturg dan penerjemah dari Jepang, akan merefleksikan bagaimana ko-produksi transnasional muncul dan berkembang di Asia, khususnya di bidang seni pertunjukan, dan menelisik studi kasus di Teater Umum Setagaya dari tahun 2000.

Zun Ei Phyu dan Thila Min, seniman TERASIA dari Myanmar, yang untuk pertama kalinya berpartisipasi secara fisik dalam episode Sua TERASIA kali ini, akan berbagi perspektif dan tantangan mereka terutama dalam konteks sosial politik Myanmar saat ini.

Speakers : Dindon W.S., Ken Takiguchi, Zun Ei Phyu, Thila Min
Facilitator : Yustiansyah Lesmana

[Ikhtisar]
Waktu dan Tanggal : 11 Januari 2025 / 19.30 - 21.30
Lokasi : Cianjur Creative Center

Dindon W.S.

Dindon W.S. adalah ketua dan sutradara Teater Kubur, Jakarta. Karya-karyanya meliputi Raong raong, Danga dango 1,2, Sirkus Anjing, Tombol 13 Topeng Monyet Bola Plastik, Sandiwara Dol, Trilogi Besi, dan banyak lagi. Teater Kubur memakai metode teater fisik sebagai fondasi latihan mereka. Proses pencarian terus menyala di dalam dada sutradara ini, yang berpengalaman mengisi lokakarya dan terlibat dalam kolaborasi lintas budaya mancanegara, untuk menemukan makna baru bagi jiwanya. Kesadaran dan kepeduliannya akan realitas sosial terus menggerakkannya untuk membuka ruang bagi kemungkinan baru yang mungkin terlihat mustahil oleh yang lain. Dindon telah berpartisipasi dalam Asian Contemporary Theatre Collaboration Hotel Grand Asia (2005) dan menyutradarai the Asian Contemporary Theatre Project On/Off (2008, Theatre Tram, Tokyo). Selama lima tahun terakhir, ia menciptakan Instalasi Macet, Operasi Bocor, Operasi Batavia (bekerja sama dengan Teater Delta di Belanda), dan Ritus Bocor.

Ken Takiguchi

Ken Takiguchi adalah seorang dramaturg dan penerjemah. Ia pernah menetap di Malaysia dan Singapura dari tahun 1999 hingga 2016. Sebelumnya, ia adalah peneliti di National University of Singapore (NUS), tempat ia meraih gelar PhD dengan spesialisasi dalam penerjemahan teater, teater lintas budaya, dan kebijakan budaya. Selain komitmen akademisnya, Ken juga pernah menjabat sebagai Kepala Departemen Kebudayaan di The Japan Foundation Kuala Lumpur; konsultan untuk Kuala Lumpur Performing Arts Centre (Malaysia); anggota dewan untuk The Necessary Stage (Singapura); dan anggota Asian Dramaturgs’ Network.

Saat ini, Ken bekerja sebagai manajer umum di Setagaya Public Theatre di Tokyo dan mengajar paruh waktu di Tokyo University of the Arts serta Tama Arts University. Ia juga merupakan anggota dewan editorial TURBA: The Journal for Global Practices in Live Arts Curation.

Zun Ei Phyu

Zun Ei adalah seorang dokter sekaligus seniman multidisiplin. Ketertarikan utamanya berpusat pada karya seni partisipatif publik dan proyek seni berbasis komunitas. Tema utama dari karyanya mencakup isu-isu sosial dan ekologi yang berkaitan dengan anak-anak serta lansia. Di tengah berbagai krisis di negaranya dan dunia, karya-karyanya terlibat dalam upaya perdamaian, keadilan, dan pemulihan psikososial menuju ketahanan. Karya seninya tidak hanya dikoleksi secara lokal tetapi juga di tingkat internasional.
Dia telah terlibat dalam berbagai proyek seni internasional dan bekerja dengan komunitas yang beragam di seluruh Asia Tenggara dan beberapa negara Eropa. Saat ini, ia adalah seorang fellow di Mekong Cultural Hub.

Thila Min

Thila Min, pendiri sekaligus direktur artistik Thukhuma Khayeethee Theatre (TKT), membentuk kelompok teater yang terdiri dari anak muda yang tertarik pada seni teater dan bekerja sama dengan seniman lokal serta internasional. Ia telah berpartisipasi dalam banyak festival internasional sebagai Sutradara dan Penampil, seperti Theatre and Performance Art Meeting (Jepang, 2017), Asian Performance Art Forum (Jepang, 2016), Bangkok Theater Festival (2011), dan Stockholm Arts Festival (2010). Ia juga berpartisipasi dalam Cultural Visitor Program yang diselenggarakan oleh Departemen Luar Negeri Amerika Serikat pada tahun 2009. Pada tahun 2012, ia menerima penghargaan Fellowship dari Asian Cultural Council (New York). Bersama kelompok teaternya, ia menulis, menyutradarai, dan membawakan drama partisipatif yang berkeliling ke berbagai daerah di Myanmar untuk mengeksplorasi kondisi masyarakat saat ini.